Dengan waktu tempuh 2-3 jam perjalanan dari Jakarta, Tanjung Lesung merupakan kota wisata di Pandeglang–Banten yang sedang dikembangkan oleh PT Jababeka Tbk untuk menjadi daerah destinasi wisata berkelas internasional seperti Nusa Dua–Bali. Hal itu dimungkinkan karena Tanjung Lesung dapat diakses melalui jalan tol, bandara, dan laut.
Tanjung Lesung juga dikenal sebagai kawasan resort pantai terbesar dengan area seluas 1500 hektar dan telah menjadi pilihan wisatawan lokal dan asing.
Dalam pembangunannya, Tanjung Lesung tak hanya melakukannya secara mandiri. Tapi juga membuka kerjasama dengan berbagai developer dan pebisnis untuk membangun bisnis tourism, seperti hotel, villa, cafe, theme park, agrowisata dan lain-lain.
Dengan statusnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, Tanjung Lesung akan memberikan berbagai keuntungan, seperti keringanan hingga free pajak penghasilan, free PPN, free Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, free import tax dan lain-lain.
Dengan progres tol yang akan selesai tahun 2024, ditambah potensi market Jakarta dengan populasi kurang lebih 10 juta dan market Banten sebesar 13 juta orang, maka Tanjung Lesung menjadi tempat yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan kota wisata pantai terbesar yang terdekat dari Jakarta.
Sedangkan bagi investor individu, Tanjung Lesung menawarkan pembelian villa yang dapat dinikmati maupun disewakan dengan pilihan dioperasikan sendiri ataupun dibantu oleh operator dari pihak Tanjung Lesung dengan sistem bagi hasil. Sedangkan bagi wisatawan, Tanjung Lesung menawarkan pengalaman wisata pantai untuk menghilangkan kejenuhan atau sebagai tempat untuk workation.
Di Pulau Sangiang Anda dapat menikmati perpaduan tiga wisata sekaligus yang masih sangat alami, yaitu wisata alam, wisata bahari dan wisata budayanya. Anda dapat berjalan lintas alam serta menikmati panorama pantainya, menyelam menikmati keindahan terumbu karang hingga mengunjungi benteng-benteng pertahanan Jepang semasa perang dunia kedua.
Sanghyang adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Selat Sunda, yakni antara Jawa dan Sumatra. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang, Banten. terletak di titik kordinat antara 105′49′30″ - 105′52′ Bujur Timur 5′56′ - 5′58′50″ Lintang Selatan.
Jarak tempuhnya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit dari Anyer, dengan menggunakan kapal atau perahu bermotor. Keindahan alamnya, berupa terumbu karang dan pantai.
Pulau Sangiang yang sekarang dijadikan Taman Wisata Alam pada awalnya merupakan Cagar Alam seluas 700,35 Ha Kemudian pada tahun 1991 perairan di sekitar kawasan diubah menjadi Taman Wisata Alam Laut seluas 720 ha. Pada tanggal 8 Februari 1993 melalui SK Menteri Kehutanan No. 55/Kpts-II/1993 kawasan Cagar Alam diubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam dengan luas 528,15 ha.
Dulu, pernah ada sebuah proyek di Pulau Sangiang yang dikelola oleh sebuah perusahaan swasta. Para karyawan yang bekerja di proyek ini kemudian membangun sebuah perkampungan. Perkampungan tersebut bernama Lagon Waroo atau Lagoon Waru. Sekitar 50 kepala keluarga diketahui menempati perkampungan tersebut. Bahasa yang digunakan di pulau ini adalah Bahasa Sunda, Jawa, dan Lampung. Namun kini, proyek tersebut terhenti, meski sempat ada rencana untuk dilanjutkan kembali.
Aset kepariwisataan yang berbasis pada potensi pedesaan dengan segala keunikan dan daya tariknya yang dapat diberdayakan dan dikembangkan sebagai produk wisata untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut.
Desa Wisata Sawarna adalah desa wisata yang mengandalkan potensi alam dan kearifan lokal pedesaan, bentangan pantai yang panjang, banyaknya goa, hutan, pertanian, kerajinan, kuliner khas Desa Wisata Sawrna, souvenir dan lain sebagainya, sehingga menambah keasrian dan tambahan atraksi yang bisa dinikmati di Desa Wisata Sawarna.
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua yang berada di Indonesia yang penuh nilai sejarah. Masjid ini dibangun pada tahun 1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin yang merupakan Sunan pertama dari Kesultanan Banten. Beliau juga merupakan putra pertama dari Sunan Gunung Jati. Arsitektur yang unik dan indah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang selain tentunya untuk beribadah dan berziarah.
Kampung Baduy
Selain kaya akan objek wisata alam hingga wisata religi, Provinsi Banten juga terkenal akan kekayaan budayanya. Suku Baduy terdiri dari suku Baduy dalam yang masih memegang teguh adat istiadat suku mereka dan suku Baduy luar yang mulai terpengaruh budaya dunia luar. Hidup sederhana menyatu dengan alam menjadi daya tarik wisata tersendiri di kampung Baduy.
0 Komentar